Dengan Jajar Legowo, Petani Dukuh Menanggal Berharap Tingkatkan Penghasilan Bertani

SURABAYA ,- Dalam rangka mensukseskan Program Pemerintah tentang Ketahanan Pangan Nasional, Koramil 0832/05 Gayungan Kodim 0832/Surabaya Selatan melaksanakan pendampingan petani dalam rangka MT.III di lahan sawah Bapak Warsidi, Pok Tani Kerto Makmur dengan luas 1.5 Ha di wilayah Kelurahan Dukuh Menanggal Kecamatan Gayungan Kota Surabaya, Senin 22/08/2016.
Pelda Hery Sunarto menyampaikan, sistem tanam Jajar Legowo yaitu baris tanam adalah jajarnya dan sela atau jarak adalah legowonya. Jajarnya harus searah sinar matahari, maksudnya Jajar Legowo untuk menghasilkan sistem tanam tepi agar mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup dan sirkulasi udara yang cukup.
Dengan demikian lahan tersebut tidak akan dipergunakan sarang hama, kelebihan lainnya adalah pemupukan dan penyiangan. Agar memupuk lebih mudah, sedangkan penyiangan tujuannya untuk memudahkan perawatan. Aturan sistem tanam Jajar Legowo, yaitu jarak 20 cm, jarak tanam barisnya 12.5 cm dan jarak legowo 40 cm. Perhektar bisa menghasilkan 330 ribu rumpun tanam dengan hasil 10 Ton/Ha, tiap rumpun hanya kita tanam 3 helai bibit. Alasannya, kalau perawatannya bagus tiap helai menghasilkan 20-30 helai anakan padi. Sehingga dalam 1 rumpun bisa mencapai 60-90 helai padi. Sedangkan sistem tekel menghasilkan 250 ribu rumpun tanam, 5 helai bibit.
Tanam Jajar Legowo ini menggunakan bibit IR64 umur tanam pendek, yang membutuhkan waktu 85-90 hari sudah siap panen. Kenapa tidak dilakukan penanaman bibit IR64 dengan umur tanam panjang, karena melihat geografis bahwa lahan ini setengah rawa. Bibit IR64 sebanyak 75 Kg yang ditanam di lahan milik Bapak Warsidi Ketua Kelompok Tani Kerto Makmur ini, merupakan bantuan dari Distan Kota Surabaya sebagai Pilot Project atau Demplot (Demonstrasi Plot)," jelas Pelda Hery Sunarto.
Ia menambahkan, kriteria padi ada 4 meliputi inpari yaitu intensifikasi padi irigasi, inpara intensifikasi padi rawa, inpago intensifikasi padi gogoh (padi yang ditanam di dataran tinggi), dan padi untuk tanah gambut. Inpari, inpara, inpago tidak bisa ditanam di lahan gambut karena kadar Zn (Seng) dan Fe (Besi) cukup tinggi.
Distan Provinsi Fungsional Khusus dan Pemantau Pestisida Bapak Basuki menyampaikan, bahwa kehadirannya disini untuk melakukan pengamatan rutin. Terutama penanggulangan dan pengendalian hama, karena yang diutamakan preventifnya. Terkait dengan tanam Jajar Legowo, maka setiap hari senin akan melihat lahan ini untuk melakukan pengecekan.
Dengan sistem Jajar Legowo ini, Bapak Warsidi menginginkan peningkatan penghasilan dari bertani. Namun saat ini air terlalu banyak, sehingga sungai harus dikeduk. Jika air banyak, maka tanaman menjadi busuk, selain itu juga munculnya penyakit hewan kol. Kalau bisa air berkurang, sehingga tanaman bisa berhasil.
Sebelumnya di lahannya hanya dilakukan penanaman secara abrakan atau tanam biasa, hasilnya 6-7 Ton/Ha. Selama memakai sistem tanam biasa dan pada saat musim penghujan hasilnya jelek, lahan 1.5 Ha menghasilkan 3 Ton, sehingga rugi 12 Juta. Hasil panen kemarin diambil oleh Tengkulak Rp. 3.000/kg gabah kering sawah, sedangkan Bulog berani ambil hanya gabah kering pabrik, itupun harga di pasaran hanya Rp. 2.500,-
Baru pertama kali ini lahannya menggunakan sistem Jajar Legowo, namun kalau hujan tidak maksimal. Kalau kemarau air berkurang Jajar Legowo bagus. Biasanya penanaman di lahan seluas 1.5 ha dengan sistem Jajar legowo, yang sama-sama membutuhkan 8 (delapan) orang penggarap akan butuh waktu 15 hari, sedangkan tanam biasa membutuhkan waktu 10 hari.
Perlu diketahui, bahwa Kelompok Tani Kerto Makmur hanya pinjam pakai untuk mengelola lahan 6 Ha milik PT. Mandala Putra Tunggal (Industri Pabrik dan Pertanian). Pengelolaan oleh Petani, meliputi Bapak Warsidi 1.5 Ha, Bapak Edilan 1.5 Ha, Ibu Kasian 3 Ha namun belum dimasukkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) dan Bapak Kirun 0.5 Ha," pungkas Bapak Warsidi.
Hadir pada kegiatan penanaman lahan dengan sistem Jajar Legowo, yaitu Danramil 0832/05 Gayungan Kapten Inf Widodo beserta Anggota, Distan Provinsi Jawa Timur Bapak Basuki dan PPL Kecamatan Gayungan Wilayah Genteng Ibu Novia Rice yang kebetulan saat ini ditugaskan membantu penanaman di wilayah Dukuh Menanggal.
[MCDim0832_Srt Ags]

No comments